Kwarda DIY Laksanakan Monitoring Uji Coba Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI) di SD Kanisius Kalasan

Kwarda DIY Laksanakan Monitoring Uji Coba Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI) di SD Kanisius Kalasan

Kwarda DIY Laksanakan Monitoring Uji Coba Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI) di SD Kanisius Kalasan

Yogyakarta, 29 Oktober 2024 - Kwartir Daerah (Kwarda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan monitoring uji coba Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI) di SD Kanisius Kalasan, Sleman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memasyarakatkan budaya lokal serta meningkatkan pemahaman anggota Pramuka terhadap nilai-nilai budaya, baik lokal maupun asing. Monitoring yang dipimpin oleh Drs. Kak Arifin Budiharjo selaku Wakil Ketua Kwarda ini berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 10.00 WIB.

Kegiatan SKPI ini melibatkan berbagai elemen, di antaranya bapak ibu guru sebagai pembina Pramuka, Pramuka Penggalang, serta turut dihadiri oleh perwakilan Kwarcab Sleman, Koordinator Wilayah (Korwil) Kapanewon Kalasan, dan Kwartir Ranting (Kwarran) Kalasan.

Agenda Monitoring: Penguatan Budaya dalam Pendidikan Pramuka

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan, sambutan dari beberapa tokoh, penayangan materi kegiatan, hingga evaluasi dan monitoring. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, mencerminkan antusiasme peserta dan rasa kebersamaan di antara seluruh pihak yang terlibat.

Kak Agustin Ria Dewi, S.Pd., selaku Kamabigus di SD Kanisius Kalasan, menyampaikan apresiasinya terhadap uji coba SKPI di gugusdepan yang dipimpinnya. "Antusiasme tinggi para anggota Pramuka di SD Kanisius Kalasan sangat terlihat dalam mengikuti kegiatan uji coba SKPI ini," ujar Kak Agustin, yang berharap kegiatan ini menjadi langkah awal pengenalan budaya sejak dini bagi siswa-siswanya.

Pramuka sebagai Pelopor Pelestarian Budaya

Dalam sambutannya, Kak Agus Sudarmaji, yang mewakili Kwarcab Sleman, menekankan pentingnya Pramuka sebagai agen pelestarian budaya. “Pramuka harus mengenal dan melestarikan budaya. Dengan demikian, kita dapat membangun generasi yang cinta budaya dan peduli terhadap tradisi lokal,” ungkapnya.

Kak Sarwoto, S.Pd., M.Pd., selaku Korwil Kapanewon Kalasan, juga menambahkan bahwa pengenalan budaya kepada anak-anak sejak dini sangat penting untuk membangun karakter yang kokoh. "Jika anak-anak tidak dikenalkan dengan budayanya, mereka tidak akan memiliki pengetahuan tentang identitas mereka sendiri. Melalui Pramuka, kita memiliki kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai budaya yang kuat," tuturnya.

Masyarakatkan Budaya Lewat Pramuka

Drs. Kak Arifin Budiharjo, yang memimpin kunjungan, mengungkapkan harapannya agar program SKPI ini mampu membawa Pramuka lebih dekat dengan masyarakat dan dunia budaya. "SKPI ini diharapkan dapat membuat Pramuka lebih memasyarakatkan kehidupan berbudaya, baik dalam lingkungan masyarakat sekitar maupun pemahaman terhadap budaya asing," jelas Kak Arifin.

Melalui uji coba SKPI di SD Kanisius Kalasan ini, Kwarda DIY berupaya mengukuhkan Pramuka sebagai organisasi yang tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan, tetapi juga berperan aktif dalam memelihara budaya. Harapan besar dari kegiatan ini adalah agar anggota Pramuka DIY dapat menjadi generasi penerus yang bangga terhadap budaya lokalnya sekaligus terbuka terhadap budaya global.

Sebuah Langkah Nyata untuk Masa Depan Generasi Berbudaya

Monitoring uji coba SKPI di SD Kanisius Kalasan menjadi salah satu inisiatif Kwarda DIY dalam menyatukan pendidikan Pramuka dengan penguatan budaya. Program ini diharapkan dapat diperluas ke berbagai gugusdepan lain di Yogyakarta untuk memperluas dampak positifnya bagi generasi muda, yang kelak menjadi penerus tradisi dan budaya bangsa.




Pewarta : Humas Kwarran Kalasan

Post a Comment

أحدث أقدم
close
tunasmandiricorp