Dari Gagasan Kepanduan Menuju Gerakan Pramuka: Merayakan Sejarah Perkembangan Mulia

Dari Gagasan Kepanduan Menuju Gerakan Pramuka: Merayakan Sejarah Perkembangan Mulia


Bone, Sulawesi Selatan - Sejarah Gerakan Pramuka menggambarkan perjalanan luar biasa yang dimulai dari gagasan kepanduan hingga menjadi organisasi pendidikan non formal yang mewarnai pembentukan karakter generasi muda. Kak Dr. Muhammad Yamin, SE.,M.Si,.Ak, CA, Tim Pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang (Pusdiklatcab) Bone, memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah perjalanan Gerakan Pramuka di hadapan peserta Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Golongan Penggalang.

Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell menggagas pendidikan luar sekolah untuk kanak-anak Inggris, dengan tujuan menghasilkan warga Inggris yang baik dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan kerajaan Inggris Raya. Melalui bukunya "Scouting for Boys," Baden Powell membagikan pengalaman serta latihan yang dibutuhkan Pramuka. Gagasan ini meraih perhatian dunia, membuka pintu bagi berdirinya gerakan serupa di berbagai negara, termasuk di Indonesia yang pada saat itu masih menjadi daerah jajahan Hindia Belanda.

Pemimpin pergerakan nasional di Indonesia mengadopsi gagasan kepanduan, membentuk berbagai organisasi kepanduan dengan tujuan membentuk kader pergerakan nasional. Munculnya organisasi-organisasi seperti Javanse Padvinders Organizatie (JPO), Jong Java Padvinderij (JJP), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ), Sarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP), Hizbul Wathan (HW), dan lainnya mencerminkan semangat kebangsaan dan solidaritas sosial.

Dalam konteks Indonesia, sumpah pemuda pada Kongres Pemuda 1928 berperan besar dalam mempersatukan berbagai organisasi kepanduan. Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia (PAPI) lahir sebagai upaya menggalang persatuan dalam gerakan kepanduan nasional. Pada tahun 1938, BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) muncul sebagai hasil evolusi dari PAPI.

Dr. Muhammad Yamin menyoroti peran besar Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang menyatukan semua organisasi kepanduan di Indonesia ke dalam Gerakan Pramuka. Keputusan ini menetapkan Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka, mengukuhkan peran dan identitasnya sebagai organisasi pendidikan kepramukaan yang kokoh.

"Gerakan Pramuka merupakan Organisasi Pendidik Non Formal yang diberikan amanah untuk menyelenggarakan dan Melaksanakan Pembinaan dan Pendidikan Kepramukaan bagi kaum muda," kata Dr. Muhammad Yamin.

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Golongan Penggalang, yang digelar oleh Pengurus Dewan Racana Pandega La Patau Matanna dan We Bataritoja Gerakan Pramuka Gugus Depan 22. 045 dan 22. 046 yang berpangkalan di IAIN Bone, menjadi momen penting untuk menggali pemahaman lebih dalam mengenai sejarah Gerakan Pramuka. Tema "Membentuk Pembina Yang Berkualitas dan Berkarakter" menjadi pedoman bagi para peserta untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan luhur Gerakan Pramuka di Indonesia.




Pewarta & Penulis : Kak Satria Jaya | editor : maru
Simak berita Pramuka Bone disini


Post a Comment

أحدث أقدم
close
tunasmandiricorp