BACA JUGA :
1. Kwarda Sumater Barat Setujui Pembangunan Stasiun Telemonitoring Peringatan Dini Gempa Bumi Kerjasama Antara UGM dan BRIN
2. Kwarda Aceh Jadi Stasiun Monitoring EWS Gempa Bumi, Kerjasama dengan UGM
Kantor Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Stasiun Pemantauan EWS gempa bumi “sebelumnya kami telah melakukan koordinasi dengan pihak UGM, kami sangat senang Kwarda NTT diminta untuk menjadi salah satu stasiun pemantauannya, kegiatan ini hubungannya sangat erat dengan Gerakan Pramuka yaitu kepedulian untuk sesama, apalagi dalam hal penanggulangan bencana secara nasional” ungkap Kak Drs. Sinun Petrus Manuk Ketua Kwarda NTT saat menerima secara resmi rombongan tim riset yang akan memasang piranti EWS gempa bumi saat itu.
Ketua Rombongan Kak Rony Wijaya menyampaikan bahwa sejak tahun 2013 tim riset EWS gempa bumi yang dipimpin oleh kak Prof. Ir. Sunarno., M.Eng., Ph.D. IPU., telah mempelajari fenomena perubahan level air tanah serta perubahan kadar gas radon di lingkungan dapat dijadikan sebagai parameter peringatan dini bencana gempa bumi. Hal ini akan semakin bernilai valid jika sensor pengamat parameter EWS gempa bumi tadi diletakkan pada lintasan patahan benua. Untuk area Indonesia antara daerah utara Pulau Sumatra, keselatan hingga Selat Sunda dilanjutkan ke timur sepanjang Pulau Jawa, pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Nusa Tenggara Timur merupakan pertemuan dua patahan benua yang acap kali menimbulkan bencana gempa bumi besar (minimal magnitudo 4,5). Sehingga seiring perjalanan waktu dalam riset tentang sistem peringatan dini gempa bumi ini secara bertahap telah menginstal stasiun pemantau parameter EWS gempa bumi di berbagai titik-titik potensial tadi. Saat ini, dengan kerjasama yang erat antara UGM dan Kwarda NTT telah terpasang stasiun EWS gempa bumi di area Nusa Tenggara Timur yang diletakkan di kantor Kwarda NTT di Kota Kupang,
Sementara itu Kak Bambang Pamungkas anggota tim peneliti yang juga Wakil Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (Pusbangjusinfo) Kwarda DIY menyampaikan bahwa Kwarda NTT ini adalah Kwarda ke-3 yang bermitra dengan UGM yang bersedia untuk dijadikan stasiun monitoring EWS gempa, “Kwarda NTT ini adalah Kwarda ke-3 yang menjadi mitra UGM untuk tempat monitoring EWS yang sebelumnya kami bekerjasama dengan Kwarda Sumatera Barat dan Kwarda Aceh, kami juga berencana untuk mengajak Kwarda Papua untuk selanjutnya dijadikan stasiun monitoring” jelas Kak Bambang.
Usai dilakukan proses penyambutan dan serah terima barang, tim riset bergegas untuk melakukan instalasi di ruangan yang sudah disediakan oleh pihak Kwarda NTT.
Ketua Kwarda NTT berharap dengan adanya stasiun pemantauan baru ini menambah akurasi sistem yang dibangun oleh pihak UGM dan bermanfaat bagi masyarakat luas, “Kami berharap dengan adanya kerjasama yang baik ini bermanfaat bagi masyarakat luas” pungkas Kak Drs. Sinun Petrus Manuk.