BANDA ACEH – Gerakan Pramuka Gugus Depan MAN 2 Banda Aceh sukses menyelenggarakan kegiatan “Dialogue for Peace” bekerja sama dengan Peace Generation Aceh pada Sabtu, 1 November 2025 di Aula MAN 2 Banda Aceh. Dengan mengusung tema “Peran Pemuda Agama dalam Mewujudkan Toleransi di Kota Banda Aceh”, kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran nilai-nilai perdamaian dan toleransi bagi generasi muda Pramuka.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kak Khaidir Marzuki, selaku Pembina Gugus Depan MAN 2 Banda Aceh. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan langkah konkret pembinaan karakter anggota Pramuka agar mampu menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat.
Menanamkan Nilai-Nilai Perdamaian
Kegiatan ini menghadirkan fasilitator dari Peace Generation Aceh yang memandu sesi pembelajaran seputar 12 Nilai Dasar Perdamaian — mulai dari saling percaya, menghargai perbedaan, berpikir positif, hingga menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
Sebanyak 47 peserta mengikuti kegiatan ini, yang terdiri dari anggota Pramuka MAN 2 Banda Aceh, SMAN 2 Banda Aceh, dan Saka Kencana Kwarda Aceh. Mereka terlihat antusias mengikuti sesi materi, diskusi, dan permainan interaktif bertema perdamaian dan toleransi yang dikemas secara menarik dan edukatif.
“Perdamaian berawal dari diri sendiri. Saat kita memahami dan menghormati perbedaan, kita telah menjadi bagian dari perubahan,” ujar salah satu fasilitator Peace Generation Aceh.
Suara Peserta dan Fasilitator
Cut Nailul Muna, peserta dari MAN 2 Banda Aceh, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan ini. “Saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini. Permainannya seru dan materinya membuka pikiran saya bahwa perdamaian bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita,” ujarnya.
Sementara itu, Surya Fuadi dari Saka Kencana menambahkan, kegiatan ini mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan menghindari prasangka terhadap orang lain. “Kita jadi lebih paham bahwa perbedaan bukan alasan untuk terpecah, tapi peluang untuk saling belajar,” katanya.
Salah satu fasilitator, Kak Nyanyak, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat peserta. “Anak-anak Pramuka punya energi positif yang luar biasa. Kami berharap mereka bisa menjadi agen perdamaian di sekolah dan lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Menjadi Duta Perdamaian
Menutup kegiatan, Kak Khaidir Marzuki mengucapkan terima kasih kepada Peace Generation Aceh dan seluruh peserta atas semangat dan partisipasi mereka. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini. Semoga Dialogue for Peace menjadi langkah awal dalam menumbuhkan sikap toleransi dan perdamaian di kalangan Pramuka,” tutur beliau.
Kegiatan diakhiri dengan refleksi bersama dan ajakan kepada seluruh peserta untuk menjadi Duta Perdamaian di sekolah maupun masyarakat. Suasana penutupan berlangsung penuh semangat, mencerminkan nilai persaudaraan yang menjadi ciri khas Gerakan Pramuka.
Melalui kegiatan Dialogue for Peace ini, Pramuka MAN 2 Banda Aceh menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan karakter berbasis nilai-nilai perdamaian dan toleransi, serta memperkuat peran pemuda dalam membangun masyarakat yang harmonis di Kota Banda Aceh.


