Tangerang Selatan – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) Sumatera Utara menjalin kerja sama strategis dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka (UT). Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut berlangsung di Kampus UT Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Jakarta, pada Senin, 13 Januari 2025.
Ketua Kwarda Sumatera Utara, H. Nurdin Lubis, SH, MM, mengungkapkan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pendidikan kepramukaan di Sumut. Dalam keterangan persnya di Medan, Rabu (15/1), Kak Nurdin menyebut kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk mengembangkan berbagai program kepramukaan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Penguatan Pendidikan Kepramukaan
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah penguatan kualitas pendidikan kepramukaan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan Universitas Terbuka. Kak Nurdin menegaskan bahwa kerja sama ini akan menjadi jembatan untuk melaksanakan program-program inovatif.
"Ke depan, kami akan menggelar kegiatan bersama antara Kwarda Sumatera Utara, Universitas Terbuka, dan Universitas Terbuka Malaysia (UTM) yang direncanakan berlangsung pertengahan 2025 di Berastagi, Kabupaten Karo," ujar Kak Nurdin.
Pelatihan Budidaya Magot untuk Pramuka Penegak
Salah satu program unggulan dalam kerja sama ini adalah pelatihan dan implementasi budidaya magot. Program ini ditujukan kepada anggota Pramuka Penegak di wilayah Kwartir Cabang (Kwarcab) Tanah Karo.
Budidaya magot saat ini menjadi peluang ekonomi potensial, terutama sebagai pakan ternak yang sangat dibutuhkan pasar. "Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal keterampilan baru bagi anggota pramuka, sehingga mampu menciptakan peluang usaha yang bermanfaat untuk masa depan mereka," jelas Kak Nurdin.
Kontribusi Tri Dharma Perguruan Tinggi
Bagi pihak Universitas Terbuka, kerja sama ini sejalan dengan Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Program kerja sama ini akan melibatkan akademisi sebagai narasumber, fasilitator, dan pendamping, guna memberikan pengalaman serta keterampilan praktis kepada para peserta.
"Dengan melibatkan unsur akademisi, kami optimis program ini akan berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi pramuka di Sumatera Utara," ujar Kak Nurdin.
Langkah Selanjutnya
Setelah penandatanganan MoU, Kwarda Sumut dan FKIP UT akan menyusun langkah teknis pelaksanaan program kerja sama. Hal ini mencakup jadwal, mekanisme, tata cara, lokasi, dan narasumber untuk memastikan program berjalan dengan lancar.
"Diharapkan kerja sama seperti ini terus ditingkatkan untuk memajukan pendidikan kepramukaan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan generasi muda Sumatera Utara," tambah Kak Nurdin.
Pendampingan Tim Kwarda Sumut
Dalam penandatanganan tersebut, Ketua Kwarda Sumut didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum (Orgakum), Wakil Ketua Bidang Binamuda, Bendahara Kwarda Sumut, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Data (Kapuslitbangpoldata).
Kesimpulan:
Kerja sama antara Kwarda Sumut dan FKIP Universitas Terbuka ini diharapkan menjadi katalisator untuk memperkuat pendidikan kepramukaan di Sumatera Utara. Dengan program-program inovatif seperti pelatihan budidaya magot, kolaborasi ini berpotensi menciptakan generasi muda yang terampil, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan masa depan.
Pewarta : Pusinfo