Pameran Nasional Filateli 2024 di Medan: Edukasi Sejarah Prangko bagi Generasi Muda

Pameran Nasional Filateli 2024 di Medan: Edukasi Sejarah Perangko bagi Generasi Muda
Pameran Nasional Filateli 2024: Edukasi Sejarah Perangko bagi Generasi Muda

Pameran Nasional Filateli 2024 di Medan: Edukasi Sejarah Prangko bagi Generasi Muda

Medan – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara, Ilyas Sitorus, menyatakan bahwa Pameran Nasional Filateli 2024, yang digagas oleh Pengurus Daerah Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Sumut, memberikan edukasi penting tentang sejarah prangko bagi generasi muda. Acara ini berlangsung selama empat hari di Medan.

"Kegiatan ini merupakan edukasi kepada generasi muda bahwa perangko adalah alat yang dulu digunakan untuk menghubungkan orang melalui surat menyurat," ujar Ilyas Sitorus saat menghadiri acara tersebut di Medan, Rabu.

Warisan Sejarah Melalui Filateli

Menurut Ilyas, pameran ini tidak hanya sekadar untuk mengoleksi prangko, tetapi juga menjaga warisan sejarah. "Melalui pameran ini, kita juga diingatkan akan kekayaan budaya, tradisi, dan peristiwa penting yang telah mewarnai negeri ini," tambahnya. Ia mengapresiasi PFI Sumut atas inisiatifnya mengadakan acara ini, yang diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mencintai sejarah dan budaya bangsa.

Pameran ini juga menjadi tempat berkumpul bagi kolektor dan penggemar filateli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Ilyas berharap, "Dengan pameran ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang mencintai sejarah, budaya bangsa, termasuk penggunaan prangko di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara."

Komitmen Dukung Perkembangan Filateli

Pemerintah Sumut berkomitmen mendukung perkembangan filateli di Indonesia. Ilyas menambahkan, "Saya mengajak semua pihak untuk terus mendukung perkembangan filateli di Sumut dan di seluruh Indonesia. Mari kita jaga dan lestarikan warisan ini agar tetap hidup dan memberikan manfaat bagi kita semua."

Transformasi Digital Prangko

Wakil Ketua PFI Sumut, Rahmat Asad, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk mengingatkan kembali bahwa prangko dahulu digunakan sebagai alat komunikasi melalui surat. Sebanyak 25 ribu koleksi filateli dipamerkan bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah prangko.

"Penggunaan prangko saat ini lebih dominan sebagai koleksi. Hal ini dilakukan oleh penggemar prangko untuk menjaga sejarah yang ada," ujar Rahmat.

Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Gunawan Hutagalung, mengapresiasi pameran ini dan berencana mendukung digitalisasi perangko. "Program Komdigi ke depan akan melakukan digitalisasi pada seluruh prangko. Kami akan terus mendorong para penyelenggara pos untuk bertransformasi secara digital," kata Gunawan.



(*)bp

Post a Comment

أحدث أقدم
close
tunasmandiricorp