Afkaaruna Cooking Competition: Merajut Silaturahmi melalui Kreativitas Kuliner

Afkaaruna Cooking Competition: Merajut Silaturahmi melalui Kreativitas Kuliner


YOGYAKARTA - Pondok Pesantren Afkaaruna Yogyakarta menggelar Afkaaruna Cooking Competition sebagai bagian dari rangkaian acara memperingati Haul K. Abdul Djalil Sibaweh ke-31, Haul Nyai Machmudah Bahri ke-19, dan Harlah Afkaaruna ke-8 tahun pada Senin, 19 Februari 2024 lalu. Dalam wadah kompetisi memasak ini, para peserta tak hanya mengekspresikan keahlian memasak, tetapi juga menjalin kebersamaan dan meningkatkan kekompakan antar anggota.


"Kegiatan cooking competition ini adalah salah satu rangkaian acara memperingati Haul dan Harlah Afkaaruna. Biar kita semakin kompak, semakin mengenal satu sama lain, terutama antar unit di Afkaaruna," ungkap Bu Niken, ketua pelaksana Afkaaruna Cooking Competition.

Tema "Mengolah Singkong Nusantara" menjadi pembeda dari kompetisi ini. Para peserta diberikan tantangan untuk menciptakan sajian unik menggunakan singkong sebagai bahan dasar, menghadirkan ragam hidangan ala Nusantara.

Aturan dan penilaian kompetisi ini menjadi daya tarik tersendiri. Peserta hanya diperbolehkan memasak di tungku yang disediakan panitia, dengan dana sebesar Rp. 75.000 untuk pembelian bahan. Selain itu, peserta diharuskan menyiapkan informasi sajian yang dikemas menarik dan memiliki batasan waktu untuk mengambil bahan makanan, menciptakan kerja tim yang efektif.


"Sebagai anggota tim kompetisi, saya percaya bahwa aturan ini semata-mata untuk meningkatkan kerja tim yang baik. Pola komunikasi tim sangat terasah, terutama saat mengambil bahan makanan setiap dua menit sekali. Keriwehan terjadi di mana-mana. Tak-tik harus diluncurkan," ungkap salah satu peserta.

Penilaian kompetisi didasarkan pada kekompakan tim, cita rasa, kebersihan, dan penampilan saat sajian. Bu Sindy, salah satu juri, menyampaikan, "Score dijumlahkan dari empat kategori nilai. Ini menjadi faktor penentu juara dalam waktu memasak 75 menit."

Saat kompetisi berlangsung, suasana penuh semangat tercipta di tengah kobaran api dan kebulan asap. Setiap tim menciptakan sajian singkong dengan kreasi unik. Sesekali terdengar suara sorak-sorai dan teriakan semangat dari para peserta.

Di sesi penilaian, juri mencicipi sajian masing-masing tim, menikmati hidangan yang mereka buat, bahkan mencoba hidangan dari tim lain. Pada pengumuman pemenang, Tim 9 dengan hidangan Ndeshi Casstrol meraih juara pertama, diikuti Tim 2 dengan Growol Palestine sebagai juara kedua, dan Tim 5 dengan hidangan Sawut sebagai juara ketiga.

Seluruh anggota tim, baik pemenang maupun tidak, merasakan kebahagiaan dan kebersamaan. "Meski lelah dan tak membawa pulang hadiah, setidaknya mereka bisa membawa kenangan bahwa masak memasak bersama keluarga Afkaaruna adalah salah satu wadah penting untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama," tambah Ummi Hasanah, penulis artikel ini.

Afkaaruna Cooking Competition bukan hanya tentang memasak, tetapi juga tentang merajut silaturahmi melalui kreativitas kuliner. Acara ini membuktikan bahwa melalui kegiatan yang penuh semangat dan kebersamaan, kita bisa menciptakan momen yang menyenangkan dan membangun hubungan yang erat antar anggota komunitas.

Post a Comment

أحدث أقدم
close
tunasmandiricorp