Sejarah ORARI, Tahun 2022 Ulang Tahun Yang Ke-54

Sejarah ORARI, Tahun 2022 Ulang Tahun Yang Ke-54


Atas dasar PP 21/1967 maka pada tanggal 9 Juli 1968 dilingkungan Sekretariat Negara pada waktu itu dan tanpa kesibukan yang menonjol dengan dihadiri para pimpinan perhimpunan Amatir Radio dan sejumlah calon anggota yang berdomisili terutama di pulau Jawa. Mereka berkumpul dan sepakat untuk melebur dalam sebuah wadah tunggal yang disebut sebagai ORARI – Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia.

Terbentuklah ORARI dan praktis pada awalnya hanya mencakup pulau Jawa yang terdiri atas 4 Region yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selanjutnya dalam kongres ke 2 namanya disempurnakan menjadi ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA (ORARI) .

BACA JUGA : 
ORARI ANNIVERSARY AWARD 2022
Download : Logo Resmi HUT ORARI Ke-54


Dengan demikian tanggal 9 Juli 1968 merupakan hari lahirnya ORARI dan Hari Amatir Radio Indonesia.
Ketua ORARI Nasional saat itu dijabat oleh Bapak Koentoyo (YBØAV). Dengan terbentuknya wadah yang sah ini maka para Amatir merasa lega karena bisa secara sah melakukan kegiatannya.

Tenaga penguji di Dewan Telkom saat itu sangat terbatas dan hanya diperuntukan untuk menguji calon Operator dan Markonis radio maka, Dewan belum mungkin menyelenggarakan ujian untuk calon anggota

Fullsheet Prangko Seri 50 Tahun ORARI (koleksi filatelipramuka)


ORARI
dan untuk kebutuhan ini ORARI diberi wewenang sementara untuk menyelenggarakan sendiri ujian Amatir bagi calon anggotanya. Dan untuk mengurus keperluan perizinan seluruh anggota ORARI telah ditunjuk wakil tetap ORARI di Dewan Telekomunikasi RI, yaitu, Herry Sembel (YBØBR) dan Hasan Koesoema (YBØAH).

BACA JUGA : HUT ORARI Ke-54 Sudah Dekat, Mari Meriahkan Dengan Pasang Twibbon di Sosial Media


Dengan terbentuknya ORARI maka terjadilah masa transisi dalam meletakan istilah Amatir pada tempatnya, terutama dimasyarakat dan bahkan banyak diantara pengurus terutama didaerah masih mengidentikan kegiatan Amatir radio dengan Radio siaran non RRI. Hal ini terlihat dengan adanya radio-radio siaran dan badan-badan usaha yang melegalitaskan kegiatan siaran/ komunikasi usahanya dengan merekrut anggotanya menjadi anggota ORARI.

Untuk mempersingkat masa transisi ini dan mencegah jangan adalagi suatu badan radio siaran atau badan lainnya mengajukan permohonan menjadi anggota ORARI maka pada Bulan Februari 1969 Bapak Koentoyo selaku Sekretaris Dewan Telekom menugaskan Bapak Engkus selaku staff Dewan Telekom dan Hasan Koesoema selaku wakil tetap ORARI di Dewan Telekom untuk memberikan pengarahan pada pembina dan pengurus ORARI di Jawa tengah dan Jawa Timur.

Dari hasil pengarahan dan pengamatan ternyata di Jawa tengah, Bapak Imam Poerwito selaku KAHUBDAM Kodam Diponegoro dan selaku ketua ORARI sudah sejak awal membuat langkah – langkah antisipasi seperti melakukan screening calon anggota dengan ketat melalui ujian dan dibuktikan dengan mendominasinya kegiatan ORARI Semarang oleh anggota-anggotanya yang melakukan kegiatan amatir tulen, seperti pemancar rakitan sendiri, kegiatan QSO, dan sebagainya.



**
orari.or.id


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
close
tunasmandiricorp