Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banda Aceh bersama Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) Aceh kembali melaksanakan inovasi kegiatan Sanger Ureueng Aceh di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Program ini menyasar lima warung kopi ikonik, yaitu Neuneuk Kopi, Aan Kopi, Hayya Kopi, ST Kupi, dan Hoco Coffee Lamteumen.
Pelaksanaan kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala BPOM Aceh, Riyanto, didampingi Kepala Bagian Tata Usaha, Marina Kaptriyani, serta tim dari Bidang Informasi dan Komunikasi BPOM Aceh. Hadir pula perwakilan dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh beserta anggota Saka POM Aceh yang aktif melakukan edukasi, pemantauan, dan pengujian sampel pangan di lapangan.
Kegiatan diawali dengan Tribakti Pangan Aman, meliputi pengujian sederhana terhadap pangan jajanan, pemantauan kebersihan, serta edukasi kepada pemilik usaha tentang penyajian pangan yang aman. Sebagai penutup, terdapat Pojok Konsultasi, ruang interaktif bagi masyarakat untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi terkait obat dan makanan aman.
Dari hasil pengujian terhadap 10 sampel pangan, seluruhnya dinyatakan aman dan tidak ditemukan produk tanpa izin edar. Hasil ini menunjukkan bahwa pelaku usaha warung kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar telah menerapkan praktik penyajian pangan yang baik dan sehat.
Menariknya, pelaksanaan Sanger Ureueng Aceh kali ini juga dirangkai dengan kegiatan Ramah Tamah bersama Purnabakti BPOM sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan obat dan makanan di Aceh.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa pengawasan pangan tidak hanya dilakukan di laboratorium, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat. Warung kopi adalah bagian dari kehidupan sosial masyarakat Aceh, dan penting memastikan pangan yang dikonsumsi aman dan berkualitas,” ujar Riyanto, Kepala BPOM Aceh.
Sementara itu, perwakilan Kwarda Gerakan Pramuka Aceh, Djufri Efendi, menambahkan bahwa kolaborasi antara BPOM Aceh dan Saka POM merupakan contoh sinergi lintas generasi dalam membangun budaya keamanan pangan di masyarakat.
“Kami berharap generasi muda Pramuka dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat pangan aman hingga ke masyarakat,” tutur Djufri.
Melalui inovasi Sanger Ureueng Aceh, BPOM Aceh berharap kesadaran pelaku usaha semakin meningkat, dan masyarakat semakin yakin bahwa pangan yang dikonsumsi aman dan berkualitas. Ke depan, BPOM Aceh berkomitmen memperluas pelaksanaan kegiatan ke berbagai kabupaten/kota di Aceh serta memperkuat kolaborasi dengan komunitas lokal untuk mewujudkan lingkungan pangan yang sehat dan berdaya saing.
📢 Ingin update kegiatan Kepramukaan?
Gabung di channel WhatsApp resmi untuk info lengkap, dokumentasi, dan jadwal kegiatan terbaru! 👇


