Saka Kalpataru Sleman Gelar Pembukaan Puncak Environment Scout Challenge (ESC) II 2025

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sleman melalui Saka Kalpataru resmi membuka Environment Scout Challenge (ESC) II Tahun 2025 pada Senin, 20 Oktober 2025. Kegiatan yang bertempat di Kampung Pramuka Sangurejo, Turi ini dihadiri oleh pejabat daerah serta tokoh lingkungan, di antaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Drs. Susmiarto, MM, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Kak Sugeng Riyanta, ST., MM, serta Ketua Kwartir Cabang Sleman dan jajaran pemangku kepentingan lokal.

Pembukaan ESC II ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekda Sleman dan penyerahan simbolis bibit pohon kepada perwakilan kampung pramuka. Selain itu, panitia juga menganugerahkan penghargaan Adiwiyata Kabupaten Sleman 2025 serta penghargaan bagi lembaga dan komunitas yang berprestasi dalam pengelolaan sampah.

“ESC bukan sekadar lomba — ini adalah wahana edukasi praktis untuk membentuk karakter peduli lingkungan bagi generasi muda,” ujar Drs. Susmiarto saat memberikan sambutan. Ia berharap pramuka Sleman menjadi pelopor aksi lingkungan di masyarakat, dari skala kampus hingga tingkat dusun.

Aksi nyata dan program kompetitif

Selama rangkaian ESC II, peserta akan mengikuti berbagai kompetisi dan pelatihan lingkungan: penilaian pengelolaan sampah terpadu, lomba inovasi daur ulang, penanaman bibit, survei keanekaragaman hayati lokal, serta workshop konservasi berbasis komunitas. Kegiatan ini dirancang untuk mengasah kemampuan teknis sekaligus menginternalisasi nilai-prinsip kelestarian lingkungan.

Ketua Pimpinan Saka Kalpataru Sleman menegaskan bahwa ESC II fokus pada action-based learning — peserta tidak hanya berlomba, tetapi juga melakukan aksi nyata yang memiliki dampak jangka panjang bagi kampung dan sekolah di sekitarnya.

Kolaborasi lintas stakeholder

ESC II menghadirkan kolaborasi antara Saka Kalpataru, pemerintah daerah, sekolah, LSM lingkungan, serta tokoh masyarakat. Penyerahan penghargaan Adiwiyata di acara pembukaan mencerminkan sinergi untuk mendorong lembaga pendidikan menjadi teladan pengelolaan lingkungan hidup.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa penghargaan Adiwiyata adalah pengakuan atas upaya nyata dalam pengelolaan sampah, penghijauan, dan pembelajaran lingkungan. “Penghargaan ini juga menjadi motivator bagi sekolah dan komunitas untuk terus mengembangkan program ramah lingkungan,” tambahnya.

Harapan: Generasi muda sebagai agen perubahan

Dengan tema "Cinta Alam, Cinta Lingkungan", ESC II ingin menumbuhkan kultur peduli lingkungan di kalangan pramuka Sleman. Panitia berharap para peserta pulang dengan keterampilan praktis, ide-ide inovatif, dan komitmen untuk menebar aksi lingkungan di unit masing-masing.

“Mari jadikan ESC II bukan hanya ajang kompetisi, tetapi titik tolak gerakan yang menular: menanam pohon, mengurangi sampah, dan menggerakkan masyarakat untuk hidup lebih ramah lingkungan,” pungkas Ketua Kwarcab Sleman saat menutup acara pembukaan.

Info lanjut: Untuk liputan, foto, atau kerja sama program lingkungan bersama Saka Kalpataru Sleman, hubungi Humas Saka Kalpataru Kwartir Cabang Sleman.


Pewarta : Filareta Raisa Purnama

📢 Ingin update kegiatan Kepramukaan?
Gabung di channel WhatsApp resmi untuk info lengkap, dokumentasi, dan jadwal kegiatan terbaru! 👇

🔔 Gabung Channel WhatsApp

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
close
tunasmandiricorp