Sleman, Yogyakarta - Instruktur Saka Bhayangkara Seyegan bersama Dewan Saka menjadi pemateri dalam latihan rutin Gugus Depan MAN 1 Sleman yang diikuti oleh seluruh anggota Pramuka Kelas XI, dengan jumlah peserta didik mencapai 120 orang, pada Sabtu (04/11). Kak Taufik Yulianto, selaku instruktur, memberikan materi yang berfokus pada pengetahuan dan peralatan damkar yang digunakan, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) saat simulasi atau praktek pemadaman kebakaran.
Sementara itu, Kak Rendy Saputro, selaku instruktur lainnya, melatihkan tata cara simulasi atau praktek pemadaman api secara tradisional dengan menggunakan karung goni yang dibasahi, dengan memperhatikan arah angin saat pemadaman untuk memastikan pemadaman yang efektif.
Dalam pemberian materi ini, anggota Pramuka MAN 1 Sleman dapat belajar untuk melatih keberanian mereka, sehingga saat praktek simulasi, mereka tidak ragu-ragu dan menjalankannya dengan penuh antusiasme. Mereka juga diajarkan langkah awal yang harus diambil sebagai anggota Pramuka jika terjadi kebakaran ringan di sekitar mereka.
Dalam kegiatan ini, Dewan Ambalan dan anggota Pramuka MAN 1 Sleman mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan cara pemadaman api ringan menggunakan karung goni yang dibasahi dengan air.
Kak Rendy mengingatkan, "Kita harus selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Apabila akan membakar sampah, kita harus memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya kebakaran. Api bisa menjadi sahabat jika digunakan dengan bijak, misalnya untuk memasak, tetapi bisa menjadi sangat berbahaya dan dapat menyebabkan bencana atau musibah. Oleh karena itu, tetap hati-hati, terutama saat cuaca ekstrem dan lingkungan kering." Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan anggota Pramuka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu mereka dalam situasi darurat seperti kebakaran.
Pewarta : Dewan Saka | editor : maru
