Bone, Sulawesi Selatan - Setiap bulan Oktober, Organisasi Kepanduan Dunia atau World Organization of The Scout Movement (WOSM) melaksanakan kegiatan Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet (Jota Joti). Kegiatan ini pertama kali diadakan pada tahun 1958 dan diikuti oleh seluruh anggota Pramuka di seluruh dunia.
Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet (Jota Joti) merupakan event tahunan yang dilaksanakan oleh WOSM dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka c.q Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Tingkat Nasional (DKN).
Kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) pertama kali diselenggarakan pada tahun 1957 untuk memperingati 50 tahun Kepanduan dunia. Mitchel, seorang pemilik stasiun radio amatir Inggris dengan saluran Callsign G3BHK, pertama kali merancang dan mengusulkan kegiatan ini. Pelaksanaan Jamboree On The Internet (JOTi) dimulai pada tahun 1995 oleh Rovers Queanbeyan dan juga diikuti oleh Rovers lainnya seperti Norvan Vogt. Para pemuda ini berada di pertukaran pelajar di Belanda, sementara kru di rumah Australia dikoordinasi oleh Brett Sheffield.
Hal-hal ini diungkapkan oleh Kak A. Muhammad Yauri, S.Ss., M.Hum, Ph.D, seorang Pengurus Daerah dari Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) Sulawesi Selatan, yang menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet (Jota Joti) yang berlangsung pada Minggu, 8 Oktober 2023.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) ini merupakan bagian dari persiapan para anggota Pramuka yang akan mengikuti Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet (Jota Joti) Tahun 2023. Acara ini diselenggarakan oleh Ambalan Jenderal Muhammad Yusuf dan Elly Saelan Gerakan Pramuka Gugus Depan 11.073 dan Gugus Depan 11.074 yang berpangkalan pada UPT SMAN 8 Bone, Kajuara, Sulawesi Selatan.
Pengurus Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) bekerjasama dengan Kwartir dan Panitia Penyelenggara dalam memberikan bimbingan, bantuan, dukungan peralatan, dan pendampingan selama pelaksanaan Jamboree On The Air (Jota). Pelaksanaan JOTA melibatkan penggunaan frekuensi radio, sehingga perlu izin khusus dari pemerintah dalam bentuk Callsign. Orari membantu dalam pengurusan Callsign ini. Tanpa izin khusus, komunikasi radio dianggap melanggar ketentuan dan peraturan pemerintah.
Melalui pelaksanaan Jamboree On The Air (JOTA), anggota Pramuka dapat memahami dan menggunakan Radio Amatir dengan baik, sesuai dengan alur, mekanisme, dan prosedur yang telah ditetapkan. Untuk kelancaran kegiatan JOTA, perlu mengelola administrasi, personil, logistik, dan stasiun serta mengatur aktivitas selama acara berlangsung.
Kak A. Muhammad Yauri, S.Ss., M.Hum, Ph.D, Pengurus Daerah Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) Sulawesi Selatan, mengungkapkan pentingnya pendampingan dan bimbingan selama pelaksanaan JOTA. Dengan demikian, para peserta dapat memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan JOTA berjalan dengan baik dan sesuai prosedur.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet (Jota Joti) Tahun 2023 diikuti oleh 40 peserta yang antusias untuk mengambil bagian dalam acara internasional yang akan datang.
Pewarta : Satria Jaya | editor : maru