UGM Memimpin Inisiatif Stasiun Telemonitoring Gempa Bumi di Papua

UGM Memimpin Inisiatif Stasiun Telemonitoring Gempa Bumi di Papua


Manokwari, Papua Barat, 14 September 2023 - Tim Riset dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menunjukkan dedikasinya dalam meningkatkan peringatan dini gempa bumi di Indonesia. Setelah membangun Stasiun Telemonitoring Peringatan Dini Gempa Bumi di Kwarcab Mimikia, Timika Papua, mereka tiba di Manokwari, Papua Barat, untuk melanjutkan upaya serupa.


Kedatangan rombongan riset ini disambut oleh Kak Derek Ampnir, S.Sos., MM, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, yang juga merupakan anggota Majelis Pembimbing Kwarda Papua Barat, dan Kak Dr. Ir. Rudi A. Maturbongs, M.Si., IPU, Wakil Kwarda Papua Barat Bidang Organisasi dan Hukum.


Kak Derek mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pemilihan Kantor BPBD sebagai lokasi Stasiun Telemonitoring Peringatan Dini Gempa Bumi yang digagas oleh Tim Riset Teknik UGM. "Saya ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada pihak Kwarda Papua Barat dan UGM karena memilih kantor kami sebagai tempat untuk stasiun telemonitoring peringatan dini gempa bumi ini. Kami sudah menyiapkan ruang khusus di ruang Pusdalop, dan saya juga senang bahwa kegiatan ini melibatkan Gerakan Pramuka untuk meningkatkan kecakapan di bidang penanggulangan bencana," ujar Kak Derek.



Rombongan Tim Riset UGM, yang dipimpin oleh Kak Bambang Pamungkas, mempresentasikan cara kerja alat yang akan diinstal. Mereka menjelaskan bahwa teknologi Internet of Things (IoT) yang dikembangkan akan memungkinkan BPBD Papua Barat untuk dengan mudah mengakses data dari perangkat mereka. Proyek ini adalah bagian dari Program Kedaireka Matching Fund 2023 dengan judul Penelitian: Pengembangan Produk Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Berbasis Internet of Things Guna Meningkatkan Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Indonesia.


Kak Rudi menambahkan, "Kami telah berkoordinasi intensif dengan Kak Derek sebagai anggota Majelis Pembimbing dan Kepala BPBD setelah menerima surat resmi dari pihak UGM. Kami setuju bahwa kantor BPBD adalah tempat yang cocok untuk membangun stasiun telemonitoring gempa bumi ini, karena lokasinya dekat dengan sesar aktif dan daerah tersebut sensitif terhadap aktivitas gempa."


Kak Derek menyoroti bahwa dengan adanya alat antisipasi gempa ini, informasi mengenai bencana gempa bumi dapat disampaikan kepada masyarakat dengan cepat. "Kita bisa meminimalisir dampak dan risiko bencana," jelasnya.


Rombongan Tim Riset ini akan melanjutkan upayanya dengan menginstalasi sistem yang sama di Jayapura, Papua, minggu depan. Upaya ini memberikan kontribusi penting dalam membangun peringatan dini yang kuat dan efektif untuk mengurangi dampak bencana gempa di seluruh Indonesia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
close
tunasmandiricorp