Singkat Cerita Peserta 12th World Scout Jamboree

Singkat Cerita Peserta 12th World Scout Jamboree
Kak Prijo Mustiko dari Kwarda GP DIY (no. 3 kiri) berfoto disamping logo Jambore Dunia 1967 bersama dari kiri ke kanan: peserta dari Kolombia, Filipina, Kak Prijo (Indonesia), Kanada, Prancis, Nigeria, Swedia, dan tuan rumah AS.


JAMBORE DUNIA PERTAMA BAGI GERAKAN PRAMUKA, IDAHO, AS 1967

Tepat 53 tahun lalu, Jambore Dunia ke-12 di Idaho, Amerika Serikat, diselenggarakan tanggal 1-9 Agustus 1967, yang merupakan Jambore Dunia pertama yang diikuti Gerakan Pramuka Indonesia, sejak organisasi² kepanduan di tanah air dilebur dalam Gerakan Pramuka pada tahun 1961.

Sebelumnya, IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang juga mewadahi POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia), pernah mengirim kontingen ke Jambore Dunia ke-10 di Mt. Makiling, Filipina, Juli 1959, yang merupakan Jambore Dunia pertama di luar Eropa dan Kanada.

INDONESIA TIDAK AKTIF DALAM KEPRAMUKAAN DUNIA

Setelah Gerakan Pramuka berdiri sebagai organisasi tunggal pada 1961, Indonesia sementara tidak aktif dalam World Scouting atau Kepramukaan Dunia guna berbenah serta konsolidasi dan intensifikasi ke dalam, sehingga sempat dipertanyakan oleh pengurus Biro Pramuka Dunia, WSB (World Scout Bureau), yang merupakan kantor pusat Organisasi Gerakan Pramuka Dunia, WOSM (World Organization of the Scout Movement).

Alm. Kak Bondan Winarno (paling kanan), Ketua Regu Rajawali pada Jambore Pramuka Dunia XII Idaho, Amerika Serikat, tahun 1967. Foto dok: Kak Prijo Mustiko

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kemudian mengeluarkan surat pada 17 Maret 1967 yang menyatakan siap untuk aktif kembali dalam WOSM, menyusul keluarnya Tap MPRS (Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) nomor XII/MPRS/1966 tentang penegasan kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar Negeri RI.



Oleh karena itulah maka Panitia Penyelenggara Jambore Dunia ke-12 mengirim surat undangan kepada Gerakan Pramuka Indonesia pada Juni 1967 yang direspon oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, melalui surat nomor 244/OC/K/KN/67 sekaligus menegaskan ke-aktif-an kembali Gerakan Pramuka dalam kepramukaan dunia.

PENGALAMAN TAK TERLUPAKAN KAK PRIJO

Kak Prijo Mustiko, 69 tahun, asal Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu dari 8 Pramuka Penggalang Indonesia yang ikut dalam Jambore Dunia Idaho 1967 mengatakan, sebuah pengalaman tak terlupakan menjadi anggota Kontingen Indonesia mengikuti Jambore Dunia XII di Farragut State Park, Idaho, Amerika Serikat, 1-9 Agustus 1967, bertema “For Friendship” (Demi Persahabatan) dan diikuti 14 ribu Pramuka Penggalang dari 107 NSO (National Scout Organization)

Ketua regu Rajawali Indonesia saat itu adalah Almarhum Kak Bondan Winarno, asal Jawa Tengah, dan para anggotanya, Almarhum Kak Moh. Basuki (DKI Jakarta), Kak Prijo Mustiko (DIY), Kak Luke Hilman (Jabar), Kak Moh Affandi(Jabar), Kak Bambang Roseno (Jatim), Kak Riky Kamil (Jabar), dan Kak Mailan Djamil (Sumsel). Tiga Pembinanya sudah berpulang ke Rahmatullah semua, Kak Idiek Sulaiman, Kak Susanto Martodiharjo, dan Kak Supagat.

“Karena mendadak, tidak ada proses seleksi kontingen. Calon anggota Regu Rajawali Indonesia ditunjuk langsung oleh Pengurus Kwarda, yaitu para Ketua Pasukan Penggalang dari Gugus-Depan yang paling aktif dan dinilai berprestasi,” kata Kak Prijo tentang proses seleksi kontingen.



Ada 13 kegiatan wajib untuk memperoleh Scout Award, dan yang menarik, saat api unggun penutupan, masing-masing peserta diberi kotak kertas kecil untuk menyimpan abu api unggun dengan sebuah pesan tercetak pada kotak tersebut yang terjemahannya: “Kamu dan saudara-saudara Pramuka berbagai bangsa pada Jambore ini. Api unggun-mu telah menyalakan semangat persahabatan sejati. Ambillah abu dari api unggun Jambore ini dan taburkan dalam api unggun di tempat-mu masing-masing agar dapat menyebar-luaskan keakraban, persahabatan Pramuka di seluruh dunia”.

“Usia saya saat itu 16 tahun, kelas 2 SMP Tamansiswa Ibupawiyatan, Yogyakarta,” kenang Kak Prijo, ASN (Aparat Sipil Negara) Pemerintah Provinsi DIY yang pensiun tahun 2006 itu, dan sekarang duduk sebagai Sekretaris Mabidari (Majelis Pembimbing Daerah Harian) Kwarda Gerakan Pramuka DIY dan anggota Dewan Kebudayaan DIY. ***


_____________________

(artikel dan dokumen dikirm pada whatsaap group Wiradiratsaha 03/08/2020)
---- tulisan kak.bhrata (andalan nasional) -----

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
close
tunasmandiricorp